
Bosan bokek tiap bulan? Bikin resolusi keuangan yuk!
Nggak bisa dipungkiri memiliki banyak uang adalah idaman setiap orang. Sekolah tinggi, buka usaha sendiri dan liburan keluar negeri. Pastinya akan lebih mudah dicapai bila kondisi keuangan mantap. Masa depan kayaknya nggak perlu dicemaskan, deh,kalau kita punya simpanan uang.
Namun seringkali hanya impian kita yang tinggi, sementara usaha untuk menggapai impian tersebut minim banget. Boro-boro menabung, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja kita merasa kesulitan, masih untung kalo ada sisa, nggak sedikit juga yang terpaksa nombok!, kalo begini kapan tajirnya nih...
Jangan menyesal lebih baik intropeksi diri, soalnya nih pengelolaan keuangan yang salah merupakan salah satu penyebab kita selalu kekurangan uang. Ayo perbaharui kebiasaan kita mengatur uang. Setelah itu siap-siap deh meraih impian kita!.
Terlalu konsumtif
Biar kondisi tahun lalu yang selalu paceklik di akhir bulan tidak terjadi lagi, kita kudu cermat menggunakan uang kita. Yang utama harus kita sadari adalah kemampuan financial kita. Kalau kita hanya mampu belanja sekian ratus ribu rupiah, jangan paksakan deh belanja sampai jutaan rupiah meskipun limit kartu kredit masih banyak.
Menurut Lilis setiadi, konsultan keuangan dari PT schroder investment management, masalah keuangan yang umumnya dihadapi oleh karyawan muda adalah pengeluaran yang lebih besar dari penghasilan, akibatnya mereka tidak pernah memiliki cukup uang.
“lebih besar pasak daripada tiang umumnya menimpa para perempuan muda, baik yang sudah berpenghasilan maupun yang masih mengandalkan uang bulanan dari ortu. Pola hidup konsumtif padahal berpenghasilan terbatas. Asal ada pakaian atau tas baru pasti rasanya gatal ingin membeli “ begitu analisa lilis.
Hasilnya nggak sedikit yang terlibat setumpuk utang, meskipun gaji atau uang bulanan jumlahnya sudah lebih dari cukup. Kalau sudah begini, berarti sudah waktunya kita melakukan resolusi uang. Beberapa kebiasaan negatif dalam mengelola uang mesti kita ubah,nih...nggak lucukan punya banyak utang diusia muda...
BULATKAN TEKAD
Jangan gelap mata untuk langsung belanja begitu uang sudah ditangan. Hal pertama yang harus dilakukan saat memiliki uang adalah menyisihkannya untuk disimpan, tabungan ini nantinya bisa kita gunakan untuk investasi masa depan.
Memang nggak mudah menyimpan sebagian gaji kita. Kebutuhan pokok untuk makan dan transportasi mau nggak mau harus dipenuhi dengan uang, paling tidak kita kan sudah bisa mulai menyegel uang kita dalam jumlah kecil dulu. Yang penting kita tetap mau terus berlatih seupaya terbiasa menabung.
“idealnya 30-40% dari gaji kita sipan untuk investasi. Kalau merasa berat, kita bisa melakukannya secara bertahap, misalnya tiga bulan pertama kita sisihkan 5% dari gaji. Saat sudah terbiasa menyisihkan dalam jumlah tersebut, maka naikkan jumlahnya menjadi 7% begitu seterusnya” jelas lilis.
Biar jumlahnya nggak berkurang karena terpakai oleh kita untuk membeli sesuatu yang sifatnya kurang penting, seperti pakaian atau tas, maka buatlah perjanjian dengan diri sendiri untuk nggak mengganggu gugat tabungan tersebut supaya nggak belanja berlebihan. Biasakan juga menulis daftar kebutuhan pokok kita setiap bulannya ya....
INVESTASIKAN DONG!
Agar uang yang ada ditabungan nggak Cuma menjadi penghuni bank dan kenaikannya hanya mengandalkan bunga, coba deh belajar memutar uang..eits bukan money game atau money laundry, tapi dalam bentuk investasi. Menurut lilis ada bermacam-macam jenis investasi yang bisa kita ikuti seperti saham atau reksadana,properti, emas dan obligasi.
“sebelum memutuskan memilih suatu investasi, pelajari dulu sifat tiap-tiap instrumen investasi termasuk resikonya. Cari tahu kira-kira jenis investasi apa yang cocok untuk kita, termasuk dari segi dana, jadi kita bisa mendapatkan keuntungan bukan sebaliknya” kata lilis.
Misalnya nih,kita hanya bisa menggunakan gaji kita selama dua bulan untuk investasi, sebaiknya kita nggak menginvestasikannya di saham karena saham merupakan investasi jangka panjang. Untuk menuai keuntungannya pun diperlukan waktu yang cukup lama, lilis menambahkan bahwa bank bisa menjadi salah satu sarana untuk berinvestasi, selain tabungan dan deposito, lembaga ini menyediakan program reksadana, bisa dalam bentuk obligasi atau deposito yang memungkinkan kita yang memiliki dana minim untuk berinvestasi, keuntungan didapat dan resikonyapun kecil.
Teori lebih mudah dari pada praktek? Nggak juga kok! Asal niat kita kuat dan mau berusaha, seberat apapun godaannya, kita pasti bisa menjalaninya. CC01/VIII.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar