Rabu, 16 Maret 2011

9 TEKNIK MENGINGAT PEMBICARAAN




Anda sedang terlibat obrolan penting dengan rekan kerja, bos atau klien. Namun sekian menit berlalu, tidak satupun hasil diskusi tinggal dalam memori anda, wah menguap kemana ya?

Kapasitas otak kita memang terbatas . itulah sebabnya kita tidak bisa mengingat semuanya yang terjadi sepanjang hidup kita. Termasuk isi percakapan yang kita lakukan dengan siapa saja dalam 24 hari. Parahnya seringkali ‘hilangnya’ isi percakapan terjadi saat kita berada ditengah pembicaraan penting. Ketika mereka menanyakan kembali isi pembicaraan yang sudah lewat, anda lupa dengan apa yang baru saja mereka katakan.

Kalau begini ceritanya, bisa bahaya. Anda akan dianggap tidak menyimak atau malah dikira tidak tertarik dengan pembicaraan tersebut. Namun jangan berkecil hati jika anda mengalaminya menurut para ahli, hal ini bisa terjadi pada semua orang, nah agar anda tidak selalu kehilangan isi pembicaraan yuk simak tips berikut.

1. TAKE IT EASY

Stress akibat pekerjaan yang menumpuk, deadlineatau dalam keadaan membingungkan, sering membuat pikiran menjadi tidak fokus, alhasil, ketika kita terlibat dalam pembicaraan kita tidak bisa menyimak semuanya, karena mungkin pikiran kita melayang ke persoalan tadi.

Solusi:

Jangan panik tetaplah bersikap tenang, tarik nafas dalam-dalam dan katakan pada diri-sendiri” don’t worry be happy” sikap tenang akan mempengaruhi daya kerja otak anda dengan tetap bersikap tenang, pikiran akan lebih terkonsentrasi pada apa yang terjadi didepan anda.

2. LAKUKAN VISUALISASI

Teman anda sedang bercerita kepada anda? Atau bos sedang menyuruh anda mengerjakan sesuatu? Untuk membantu mengingat cobalah buat gambaran di dalam pikiran. Kebanyakan orang lebih visual daripada auditory sehingga kita lebih mudah mengingat sesuatu yang kita lihat didalam pikiran ketimbang apa yang didengar telinga kita.

fakta:

membayangkan cerita teman anda yang pindah rumah atau surat yang bos minta buatkan bisa meningkatkan kemampuan ingatan anda sampai dengan 80%

3. SEBUT NAMA

Agar orang lain mengingat apa yang kita katakan caranya dengan sering-sering menyebut nama orang tersebut sepanjang percakapan. Secara psikologis otak kita diprogram untuk terus menerus mendengarkan saat nama kita disebutkan, jadi jika kita tidak sering menyebut nama lawan bicara kemungkinan dia tidak akan mendengarkan anda.

Solusi:

Cobalah terapkan cara ini dengan keadaan sebaliknya, jika lawan bicara tidak sering menyebut nama anda, berusahalah lebih sensitif dengan sebutan orang ketiga misalnya “kamu”, “anda”,” kita” dan lain-lainnya.

4. INGAT PESAN MAMA

Masih ingat pesan ibu yang menyuruh kita menatap mata orang yang bicara dengan anda (lawan bicara) sebagai aturan sopan santun? Ternyata ini bukan saja sekedar aturan tata krama saja lho! Menatap mata orang yang sedang mengajak kita bicara benar-benar bisa membantu menghilangkan gangguan sehingga anda lebih mudah mendengarkannya berbicara.

5. PERINTAH DIRI SENDIRI

Kita akan sulit mendengarkan jika kita tidak merasamembutuhkannya atau anda tidak memerintah diri anda untuk mengingat. So , selalu katakan pada diri sendiri bahwa anda ingin mengingat bagian tertentu dari percakapan itu dan konsentrasi pada bagian itu. Percaya atau tidak cara ini akan meningkatkan kemampuan mengingat anda sampai dua kali lipat. Ini disebabkan kita mengingat apa yang kita ingin ingat.

Fakta :

Otak boleh dibilang merupakan sistem filter, mengeluarkan informasi yang dianggap tidak penting untuk menyediakan tempat bagi informasi yang penting. Nah coba yakinkan otak anda bahwa sesuatu itu penting dan anda akan mengingatnya lebih lama.

6. CATAT

Agar lebih ingat lagi tidak ada salahnya anda mencatat poin-poin penting dari sebuah pembicaraan. Kebiasaan mencatat ini merupakan cara yang paling efektif agar anda tidak lupa dengan semua isi pembicaraan yang telah anda lakukan.

7. GET ORGANIZED

Memang ritual yang sama setiap hari akan membuat pikiran dan emosi kita mengikuti pola yang sama, itulah sebabnya kita dianjurkan sesekali menyingkirkan rutinitas dan melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya, karena sesuatu yang baru diyakini dapat menyegarkan pikiran dan berdampak positif bagi anda. Meskipun begitu untuk membuat pikiran kita tetap sehat dan ingatan yang kuat maka kita disarankan menjalani hidup teratur dan terencana. Cara ini akan membuat anda mengingat sesuatu dengan mudah.

Fakta :

Para dokter dan pakar kesehatan mengatakan bahwa olahraga dapat melancarkan dan memperbaiki sirkulasi darah ke otak, hal ini akan memberikan pengaruh positif pada otak, otak dapat bekerja lebih segar sehingga akan memudahkan anda untuk mengingat segala sesuatu yang akan dan sudah anda lakukan.

Memperkirakan Kadar Lemak dalam Fastfood



Bersantap di restauran fastfood waralaba (franchise) yang menghidangkan fried

chicken atau burger memang nikmat. Selain umumnya berlokasi di kawasan

strategis, ruang restorannyapun selalu 'kelihatan' bersih. Dan yang lebih penting lagi,

suasananya selalu meriah, dipenuhi pengunjung. Jadi kita bisa bersantap sambil cuci

mata.

Namun banyak orang mulai khawatir terhadap ancaman lemak dan kolesterol

makanan "eks impor" ini. Kekhawatiran ini memang cukup beralasan. Untuk

mengatasi kekhawatiran ini, kita perlu berbekal sedikit 'ketrampilan menghitung'

kandungan lemak dan kolesterol hidangan yang kita santap. Berikut ini adalah tips

sederhana untuk anda yang ingin menghitung kadar lemak dan kolesterol dalam fried

chicken dan burger.

Setiap 100 gram fried chicken - setara dengan 1 potong paha atas("gendhing") atau

1 potong dada - mengandung kurang lebih 20-25 gram lemak dan 100-120 miligram

kolesterol. Di sini lemak menyumbang 40-50% total kalori. Jika anda "rela" tidak

menyantap bagian kulitnya - yang amat gurih itu - maka anda mengurangi konsumsi

lemak 3~5 gram per potong paha atau dada.

Bagaimana dengan burger ? Setangkup roti plus daging, sayur dan 'saus', yang kita

kenal sebagi burger ini, biasanya berbobot 100 gram, dan mengandung 11~12 gram

lemak dan 30~35 miligram kolesterol. Pada burger, lemak menyumbang 38~40%

total kalori. Jika kita sekaligus menyantap dua tangkup (200~250 gram), yang sering

diberi label "BIG" atau "WHOPPER", maka 35~40 gram lemak dan 85~95 miligram

kolesterol. Di sini lemak menyumbang 55~60% total kalori. Jika anda menyantap

burger berkeju (Cheese burger) maka tubuh anda akan menerima 5 gram dan 10

miligram kolesterol lebih banyak.

Selain itu jangan lupa, fried chicken dan burger punya "pendamping" setia : kentang

goreng (fries), yang biasanya juga disajikan seberat 100 gram (regular). Ternyata

"pendamping" ini juga mengandung 12~13 gram lemak dan 2~8 miligram kolesterol.

Dengan berbekal informasi di atas, kini anda dapat mengendalikan konsumsi lemak.

Patokan umum yang dapat dirujuk adalah bahwa dalam satu hari maksimal anda

boleh menyantap 250 miligram kolesterol, dan sumbangan lemak terhadap total

kalori per santapan maksimal 30%. Selamat menghitung. (BW)

Jakarta, Maret 2000

Sumber : Seri Iptek Pangan Volume 1: Teknologi, Produk, Nutrisi & Kemanan

Pangan, Jurusan Teknologi Pangan - Unika Soegijapranata, Semarang

Senin, 14 Maret 2011

Biar Lebih Tajir


Bosan bokek tiap bulan? Bikin resolusi keuangan yuk!
Nggak bisa dipungkiri memiliki banyak uang adalah idaman setiap orang. Sekolah tinggi, buka usaha sendiri dan liburan keluar negeri. Pastinya akan lebih mudah dicapai bila kondisi keuangan mantap. Masa depan kayaknya nggak perlu dicemaskan, deh,kalau kita punya simpanan uang.
Namun seringkali hanya impian kita yang tinggi, sementara usaha untuk menggapai impian tersebut minim banget. Boro-boro menabung, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja kita merasa kesulitan, masih untung kalo ada sisa, nggak sedikit juga yang terpaksa nombok!, kalo begini kapan tajirnya nih...
Jangan menyesal lebih baik intropeksi diri, soalnya nih pengelolaan keuangan yang salah merupakan salah satu penyebab kita selalu kekurangan uang. Ayo perbaharui kebiasaan kita mengatur uang. Setelah itu siap-siap deh meraih impian kita!.
Terlalu konsumtif
Biar kondisi tahun lalu yang selalu paceklik di akhir bulan tidak terjadi lagi, kita kudu cermat menggunakan uang kita. Yang utama harus kita sadari adalah kemampuan financial kita. Kalau kita hanya mampu belanja sekian ratus ribu rupiah, jangan paksakan deh belanja sampai jutaan rupiah meskipun limit kartu kredit masih banyak.
Menurut Lilis setiadi, konsultan keuangan dari PT schroder investment management, masalah keuangan yang umumnya dihadapi oleh karyawan muda adalah pengeluaran yang lebih besar dari penghasilan, akibatnya mereka tidak pernah memiliki cukup uang.
“lebih besar pasak daripada tiang umumnya menimpa para perempuan muda, baik yang sudah berpenghasilan maupun yang masih mengandalkan uang bulanan dari ortu. Pola hidup konsumtif padahal berpenghasilan terbatas. Asal ada pakaian atau tas baru pasti rasanya gatal ingin membeli “ begitu analisa lilis.
Hasilnya nggak sedikit yang terlibat setumpuk utang, meskipun gaji atau uang bulanan jumlahnya sudah lebih dari cukup. Kalau sudah begini, berarti sudah waktunya kita melakukan resolusi uang. Beberapa kebiasaan negatif dalam mengelola uang mesti kita ubah,nih...nggak lucukan punya banyak utang diusia muda...
BULATKAN TEKAD
Jangan gelap mata untuk langsung belanja begitu uang sudah ditangan. Hal pertama yang harus dilakukan saat memiliki uang adalah menyisihkannya untuk disimpan, tabungan ini nantinya bisa kita gunakan untuk investasi masa depan.
Memang nggak mudah menyimpan sebagian gaji kita. Kebutuhan pokok untuk makan dan transportasi mau nggak mau harus dipenuhi dengan uang, paling tidak kita kan sudah bisa mulai menyegel uang kita dalam jumlah kecil dulu. Yang penting kita tetap mau terus berlatih seupaya terbiasa menabung.
“idealnya 30-40% dari gaji kita sipan untuk investasi. Kalau merasa berat, kita bisa melakukannya secara bertahap, misalnya tiga bulan pertama kita sisihkan 5% dari gaji. Saat sudah terbiasa menyisihkan dalam jumlah tersebut, maka naikkan jumlahnya menjadi 7% begitu seterusnya” jelas lilis.
Biar jumlahnya nggak berkurang karena terpakai oleh kita untuk membeli sesuatu yang sifatnya kurang penting, seperti pakaian atau tas, maka buatlah perjanjian dengan diri sendiri untuk nggak mengganggu gugat tabungan tersebut supaya nggak belanja berlebihan. Biasakan juga menulis daftar kebutuhan pokok kita setiap bulannya ya....
INVESTASIKAN DONG!
Agar uang yang ada ditabungan nggak Cuma menjadi penghuni bank dan kenaikannya hanya mengandalkan bunga, coba deh belajar memutar uang..eits bukan money game atau money laundry, tapi dalam bentuk investasi. Menurut lilis ada bermacam-macam jenis investasi yang bisa kita ikuti seperti saham atau reksadana,properti, emas dan obligasi.
“sebelum memutuskan memilih suatu investasi, pelajari dulu sifat tiap-tiap instrumen investasi termasuk resikonya. Cari tahu kira-kira jenis investasi apa yang cocok untuk kita, termasuk dari segi dana, jadi kita bisa mendapatkan keuntungan bukan sebaliknya” kata lilis.
Misalnya nih,kita hanya bisa menggunakan gaji kita selama dua bulan untuk investasi, sebaiknya kita nggak menginvestasikannya di saham karena saham merupakan investasi jangka panjang. Untuk menuai keuntungannya pun diperlukan waktu yang cukup lama, lilis menambahkan bahwa bank bisa menjadi salah satu sarana untuk berinvestasi, selain tabungan dan deposito, lembaga ini menyediakan program reksadana, bisa dalam bentuk obligasi atau deposito yang memungkinkan kita yang memiliki dana minim untuk berinvestasi, keuntungan didapat dan resikonyapun kecil.
Teori lebih mudah dari pada praktek? Nggak juga kok! Asal niat kita kuat dan mau berusaha, seberat apapun godaannya, kita pasti bisa menjalaninya. CC01/VIII.

Minggu, 13 Maret 2011

Cara wanita pintar mengatur uang


Apakah pengeluaran anda lebih besar daripada pemasukan?
Ada loh beberapa orang yang meskipun sudah bekerja selama 5 tahun tapi masih heran saat melihat buku tabungannya yang masih saja kosong melompong. Ada juga yang mengaku selalu kehabisan uang saat minggu pertama setelah gajian atau pinter nyimpan uang dengan menabung tapi masih kebingungan dalam mencari cara untuk melipatgandakannya.
Semua itu akan menjadi masa lalu jika kita bintar mengatur keuangan, sejak dulu wanita selalu dianggap sebagai pengelola uang yang biajk karena wanita harus mengatur uang rumah tangga. Tapi ditengah arus globalisasi yang selalu menggoda wanita berlaku boros...
Jika kita sudah merasa nyaman dengan pengaturan uang bulanan secara rutin maka teruskanlah tapi jika kita masih memiliki masalah dalam mengatur uang,yuk simak pakar keuangan safir senduk yang akan menguraikan rahasia bijak mengatur uang wanita pintar seperti anda...
ATUR PRIORITAS
Menurut safir senduk pada dasarnya semua wanita baik yang sudah lajang ataupun yang sudah menikah memiliki metoda megatur keuangan yang sama. Adapun hal-hal yang membedakannya adalah perilaku belanja mereka. Misalnya ada wanita yang suka belanja secara aktif, sementara ada wanita lain yang lebih suka menghabiskan uangnya dalam bentuk investasi.
Pertanyaan terpenting yang seringkali terbersit di pikiran anda tentunya “kemana saja saya akan menghabiskan seluruh uang saya atau harus kemana saja saya habiskan uang saja?” untuk dapat menjawab pertanyaan ini pertama-tama anda harus mengenali pos pengeluaran rutin anda, secara umum terdapat empat macam pos pengeluaran, yaitu biaya hidup (listrik,makan,transportasi dll)Premi asuransi,tabungan rutin dan cicilan utang.setelah mengetahui keempat pos ini tanyakan pada diri anda sendiri pos mana yang anda harus dahulukan. Jawabannya adalah yang harus menjadi prioritas adalah membayar cicilan utang,menabung,membayar premi asuransi, kemudian baru sisanya digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. Jika anda menempatkanprioritas seperti ini tidak akan sulit bagi anda untuk menabung dan membayar utang atau menyiapkan dana pensiun karena semua itu diambil sebelum anda menggunakannya untuk kebutuhan hidup.
WANITA DAN BELANJA
Harus diakui bahwa seringkali godaan terbesar wanita untuk emnegeluarkan uang adalah belanja. Tidak heran jika sistem dunia kapitalis berlomba-lomba menjadikan wanita sebagai target utama mereka karena wanita adalah konsumen terbesar didunia. Berbagai macam produk fesyen dan kecantikan serta musim “sale “ yang datang dan pergi sekan terus menerus menggoda wanita untuk menggesekkan kartu kredit mereka. Belanja bisa dikategorikan dalam berbagai jenis , mulai dari belanja pakaian dibutik mahal sehingga belanja kebutuhan sehari-hari di supermarket ini semua adalah sebagian besar tugas wanita kan?
Apakah dalam sistem pengelolaan uang yang bijak berarti wanita arus mengerem atau menghentikan keinginan untuk belanja? Tentu tidak ! hal yang paling penting untuk dilakukan adalah mengikuti prioritas pos pengeluaran yang sudah dijelaskan diatas, atau dengan kata lain menabung dimuka, jika hal ini sudah dilakukan dan diamankan maka sisa pendapatan yang digunakan untuk pos biaya hidup bisa kita belanjakan sesuka hati, tentunya dengan penuh pertimbangan. Belanja tentunya dilakukan dengan taktik tertentu.
Ini dia trik belanja secara selektif ala safir Senduk:
1. Bedakan butuh dan ingin. Kebutuhan biasanya selalu didahulukan dan ada batasannya tidak seperti keinginan.
2. Beli kebutuhan yang prioritas terlebih dahulu.
3. Ketahui cara mengeluarkan uang secara selektif untuk setiap pos.
RAHASIA PEMBAGIAN POS PENGELUARAN ANDA
Bagi anda yang bingung membagi pendapatan untuk setiap pos pengeluaran , saran dari safir senduk ini bisa dijadikan pedoman. Tapi anda masih bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan anda dan mengubah angka-angka ini.
1. Cicilan utang – maksimal 30% dari pendapatan
2. Tabungan rutin – 10 % dari pendapatan
3. Premi asuransi – 10 % dari pendapatan
4. Biaya hidup – 50% dari pendapatan
SPLURGE VS. STEAL
Apakah lebih bijak untuk membeli satu barang yang berkualitas tinggi dengan harga mahal (splurge) atau membeli beberapa barang murah dengan kualitas biasa (steal)? Safir senduk menyatakan bahwa akan lebih bijak untuk memilih kualitas dibandingkan dengan kuantitas atau dengan kata lain “splurge is better than steal “ . selama ini selalu ada pendapat yang salah diantara wanita bahwa harus memiliki barang yang banyak, namun barang yang bagus selalu ada harganya, oleh karena itu dianjurkan untuk lebih pintar dalam memadupadankan barang, sehingga isi lemari anda semuanya terdiri dari barang dengan kualitas bagus dan tahan lama serta efektif dan terpakai semua.
Saat membicarakan barang bagus, ini tidak harus selalu identik dengan barang branded dengan harga setinggi langit. Namun memang dijaman sekarangbarang-barang banded bisa memberikan prestise tertentu bagi wanita . disinilah sekali lagi ditekankan bahwa gengsi juga ada harganya. Oleh karena itu jika anda tidak memiliki dana yang dibutuhkan maka, lebih baik memilih barang-barang non branded yang juga berkualitas bagus, yang perlu diingat, jangan pernah menghalalkan cara belanja anda dengan dalih untuk berinvestasi, misalnya anda membeli sebuah tas branded seharga lima juta rupiah dengan menggunakan tabungan karena tas ini merupakan barang investasi yang bisa dijual lagi jika anda membutuhkan uang. Ini adalah pendapat yang salah karena barang bekas pasti akan selalu memiliki harga jual yang lebih rendah. Oleh karena itu akan lebih bijak jika anda menginvestasikan uang dalam bentuk reksadana atau koin emas . bukan pada tas atau sepatu kulit yang harganya selangit.

Kamis, 10 Maret 2011

CERDIK PANGKAL TAJIR


1. Rajin menabung : kalau bisanya kita belanja begitu uang ditangan, sekarang sisihkanlah sebagian uang untuk ditabung. Sebagai langkah awal cukup sisihkan sebagian uang untuk ditabung sekitar 5-10% dari uang bulanan atau gaji tiap bulan

2. Batasi pemakaian kartu kredit : glek! Meski lagi bokek berat, biasanya nih kita akan berani bahkan nekat beli ini itu kalau ada kartu kredit di dompet. Kalau belum bisa mengendalikan pemakaian kartu ini, lebih baik tutup aja deh dari pada stress saat tagihan datang kan?

3. Nggak ngutang lagi : tantang diri sendiri untuk menghilangkan kebiasaan utang. Caranya gampang kok, bikin deh pos-pos pengeluaran mulai dari uang makan, transportasi sampai dana bersenang-senang.kalau ngga ada lagi biaya untuk nonton film, ya harus berani bilang “tidak” saat diajak nomat.
4. Pindah kerja : tawaran gaji yang lebih besar dari perusahaan kompetitor perlu dipertimbangkan tuh. Jumlah gaji yang meningkat disertai dengan pengeluaran yang sama tentu menambah simpanan kita.
5. Investasi : “membuang” uang tiap bulan untuk bayar cicilan rumah atauasuransi kesehatan bagus tuh! Kalau kita membeli sepatu setiapminggu baru jadi masalah.

6. Pilih mingguan : nggak Cuma berlaku bagi yang masih disponsori ortu nih, kita yang suda mendapat gaji bulananpun bisa mengakali penggunaan uang dengan menyiapkan dana mingguan. Biasanya kan , kita bakal lebih boros bila memegang uang banyak sekaligus.


7. Kerjakan sendiri : kalau sekali creambath di salon bisa menghabiskan lebih dari Rp. 100 ribu, dengan melakukannya sendiri kita akan menghemat beratus-ratus ribu !

8. Manfaatkan transportasi umum : naik taxi memang lebih nyaman dibandingkan dengan bus. Tapi biaya yang harus kita keluarkan pun pastinya jauh lebih besar. Berdesak-desakan sebentar demi menghemat ngga akan bikin kita menderita kok. Lagipula uangnya bisa menambah beli tas baru!


9. Memanfaatkan fasilitas promosi: beberapa provider ponsel memberikan tarif telepon murah dijam-jam tertentu. Bila kita termasuk miss ring-ring, fasilitas ini mesti dimanfaatkan. Selain bisa ngobrol lebih lama pulsa juga nggak cepat habis.

10. Pilih yang permanen : hobi motret dengan kamera digital? Daripada berulang kali mengganti baterai, pilih baterai isi ulang saja. Meskipun harnya cukup mahal namun bisa digunakan tanpa batas...

Kamis, 03 Maret 2011

dbc network

http://www.dBCN-MenebusImpian.com/?id=arfahmutmainnah

Makanan Tercemar Lebih Berisiko Bagi Balita

Dengan semakin meningkatnya kegiatan yang berpotensi menimbulkan
pencemaran, seperti industri dan transportasi maka, suka tidak suka, jenis bahan
beracun tersebar di lingkungan juga semakin beragam dengan kadar yang semakin
tinggi pula. Salah satu konsekuensi dari kondisi di atas adalah kian sering
ditemukannya kandungan senyawa pencemar lingkungan di dalam bahan pangan.
Tidaklah terlalu mengherankan, jika belakangan ini kita mulai sering mendengar
berbagai berita adanya logam logam berat atau pestisida di dalam madu, seafood,
sayuran dan lain-lain.
Kehadiran senyawa-senyawa pencemar, seperti logam berat, pestisida, PAH, PCB,
dan dioxin, memunculkan risiko keracunan bagi orang yang mengkonsumsi. Karena
luasnya spektrum senyawa pencemar dan bahan pangan yang tercemari maka risiko
keracunan itu tidak hanya mengancam orang dewasa, tetapi juga anak balita.
Banyak laporan, yang mengungkapkan bahwa senyawa pencemar telah "menyusup"
bukan hanya dalam makanan orang dewasa tetapi juga pada makanan balita
(Trends in Food Science & Technology, Vol. 8, February 1997).
Dalam memperhitungkan risiko pencemaran makanan pada bayi dan anak-anak,
prinsip bahwa bayi atau anak-anak adalah "orang dewasa dalam ukuran kecil" (small
adults) sama sekali keliru. Mereka harus diperhitungkan sebagai kelompok tersendiri.
Mengapa demikian ? Ada beberapa alasan yang membuat mereka harus
dikelompokkan secara istimewa.
Salah satu alasan penting adalah bahwa dari segi jumlah makanan yang dikonsumsi,
berdasarkan berat badan, ternyata bayi dan anak-anak mengkonsumsi 3 sampai 4
kali lebih banyak dari orang dewasa. Akibatnya mereka lebih berpeluang untuk
menerima kadar pencemar yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa, ketika
kedua kelompok ini mengkonsumsi makanan yang sama.
Sebagai alasan yang lain, untuk senyawa pencemar tertentu (misalnya: logam berat
timbal, Pb) penyerapan oleh usus balita cenderung lebih tinggi daripada orang
dewasa. Selain itu penyebaran (distribusi) senyawa pencemar di dalam tubuh juga
cenderung lebih luas pada balita dibandingkan orang dewasa. Hal terakhir ini
disebabkan oleh lebih tingginya kecepatan sirkulasi di dalam berbagai organ tubuh
balita. Lebih jauh lagi, pada bayi, ginjal sebagai organ pengatur eliminasi
(pengeluaran) senyawa beracun belum dapat bekerja "secanggih" ginjal orang
dewasa sampai ia mencapai usia sekitar 16 bulan.
Berdasarkan informasi di atas, maka sudah saatnya para orangtua mulai
melaksanakan "pengendalian mutu" terhadap makanan yang akan diberikan pada
anak-anak balita mereka. Salah satu kiat yang dapat dipakai adalah merunut
informasi tentang daerah asal bahan makanan dan proses produksinya. Misalnya
jika kita membeli susu bubuk, kita perlu mengetahui dari negara atau daerah mana

bahan baku susu tersebut berasal, jika misalnya berasal dari negara atau daerah
yang terkenal tingkat pencemarannya maka perlu dihindari. Meskipun cara ini tak
selalu akurat dan memakan waktu namun hal ini akan sangat membantu. Yang
dapat diharapkan adalah pada suatu saat nanti, jika konsumen telah kritis terhadap
mutu bahan pangan, maka pihak produsen "mau tak mau" akan mengikuti tuntutan
mutu itu. Akhirnya penyertaan label bebas bahan pencemar nantinya harus menjadi
salah satu syarat pemasaran produk pangan. (BW)
Jakarta, Maret 2000
Sumber : Seri Iptek Pangan Volume 1: Teknologi, Produk, Nutrisi & Kemanan
Pangan, Jurusan Teknologi Pangan - Unika Soegijapranata, Semarang
Editor : Budi Widianarko, A. Rika Pratiwi, Ch. Retnaningsih

Racun Pada Daun Ketela Pohon

Tingginya kandungan protein dalam daun ketela pohon, sudah banyak kita ketahui
dari dulu. Sehingga berbagai menu makanan yang dikonsumsi oleh berbagai tingkat
status sosial di negeri tercinta ini, banyak menggunakan daun ini. Secara umum,
dalam berat yang sama dengan berat telur, berat protein (nabati) yang dikandung
daun ketela lebih kurang sama dengan yang dikandung telur.
Penelitian yang dilakukan Dr. Mpoko Bokanga dari Bagian Biokimia, International
Institute of Tropical Agriculture (IITA), suatu badan PBB yang menangani penelitian
pertanian di wilayah tropika, mendapatkan bahwa dari lebih kurang 150 jenis ketela
pohon yang diteliti, jenis-jenis ketela yang kandungan protein dalam daunnya
tergolong paling rendah, pun masih mengandung lebih dari 60% macam asam amino
esensial. Penelitian ini menunjukkan bahwa disamping memiliki kandungan protein
yang tinggi, mutu protein yang dikandungnya pun tinggi. Karena sifat biokimianya
ini, FAO dengan bantuan World Bank, mengangkat tanaman ini sebagai program
utama untuk mengatasi masalah malnutrisi 200 juta rakyat di wilayah sub sahara.
Namun, daun ketela pohon ternyata juga mengandung racun, yang dalam jumlah
besar cukup berbahaya. Racun ini tidak hanya dimiliki ketela-ketela yang termasuk
jenis berracun saja, tetapi semua jenis ketela memilikinya. Racun ketela yang
selama ini telah kita kenal baik adalah sianida, yang bila mengkonsumsi pada jumlah
besar akan mengakibatkan kepala pening-pening, mual, perut terasa perih, badan
gemetar, bahkan pingsan. Namun keberadaan zat kimia ini pada jumlah yang
membahayakan hanya terdapat pada ketela-ketela yang memang termasuk ketela
berracun saja.
Jenis racun yang selalu ada dalam daun semua jenis ketelah adalah linamarin.
Menurut penelitian Dr. Bokanga, racun ini paling banyak terdapat di kulit ketela,
kemudian di kulit batang, dan terakhir di daun. Untungnya, baik kulit ketela dan
batang belum ‘lumrah’ dikonsumsi masyarakat kita. Dalam tubuh, racun ini mengikat
lemak, baik yang ada dalam darah meupun dalam daging. Sehingga, pada dosis
rendah, tubuh akan terasa lemas dan pening. Tetapi dalam dosis tinggi penderita
bisa pingsan.
Racun ini mudah berreaksi dengan lemak. Reaksi ini dapat dipercepat dengan
meningkatkan suhu reaksi. Hasil reaksi linamarin dengan lemak ini akan
menghasilkan protein dengan hidrogen-sianida yang telah dikenal sebagai racun
utama ketela pohon. Untungnya hidrogen sianida ini mudah menguap. Dengan
sifat-sifat biokimia ini, maka cara paling aman memasak daun ketela pohon adalah
mereaksikan linamarin menjadi hidrogen sianida dan menguapkannya sebelum
dikonsumsi. Caranya, remas-remas atau potong-potong daun ketela sebelum
dimasak, biarkan selama 5 - 10 menit agar agak layu, lalu direbus dan tambahkan
minyak kelapa, bawang putih, ikan, daging, atau telur seberat satu per dua puluh
sampai satu per tiga puluh berat daun ketela yang dimasak.

Menurut Dr. Bokanga, dengan cara ini maka akan diperoleh keuntungan ganda:
pertama, memperoleh daun ketela yang bebas racun linamarin, dan kedua
kandungan protein daun ketela yang dikonsumsi lebih tinggi. (SM)
Jakarta, Maret 2000
Sumber : Seri Iptek Pangan Volume 1: Teknologi, Produk, Nutrisi & Kemanan
Pangan, Jurusan Teknologi Pangan - Unika Soegijapranata, Semarang
Editor : Budi Widianarko, A. Rika Pratiwi, Ch. Retnaningsih

Hasil Laut Akibatkan Elergi

Pernahkah anda mengalami alergi setelah mengkonsumsi makanan hasil laut? Bagi
yang pernah mengalaminya, wajar bila timbul semacam perasaan “antipati” terhadap
makanan laut. Padahal, makanan seperti ikan, udang, cumi-cumi, atau kerang, selain
bernilai gizi tinggi juga mudah diperoleh dengan harga relatif murah serta
mengolahnya pun tidak rumit.
Gejala alergi biasa ditunjukkan dengan timbulnya rasa mual, pusing, badan lemas,
timbul bentol-bentol yang disertai gatal biduren (skin rash), bahkan shock ini
sebenarnya merupakan reaksi penolakan tubuh terhadap zat asing dalam aliran
darah. Bagi yang sensitif, kandungan histamin pada ikan, udang, cumi-cumi, atau
fauna laut lain sering menimbulkan alergi. Namun, sebenarnya histamin hanya
ditemukan pada fauna yang sudah mulai rusak atau akan membusuk.
Histamin umumnya terbentuk dari fraksi protein yang bereaksi dengan enzim-enzim
dan merupakan hasil metabolisme anaerob post mortem, yakni terjadi setelah
kematian makhluk hidup. Sehingga, kasus alergi hanya terjadi bila makanan hasil
laut yang dikonsumsi kadaluarsa atau kualitas tidak lagi baik. Karena komposisi
kimiawi berubah oleh aktivitas enzim-enzim atau oleh aktivitas mikroorganisme
pembusuk.
Bagaimana mengenali makanan laut yang kadaluarsa atau mulai rusak? Secara
umum perubahan kompposisi kimiawi daging pada hasil laut seperti ikat atau udang,
pembusukan ditandai oleh tekstur lembek, berbau busuk, serta kusam. Tekstur
lembek pada ikan mudah dikenali melalui mata. Mata ikan yang seharusnya
menonjol melesek (masuk), bila ditekan dengan jari.
Selain itu, lembek juga menyebabkan sisik ikan atau pun kulit luar udang mudak
lepas dari dagingnya. Pada cumi-cumi kerusakan ditandai pecahnya kantong tinta
seerta mata memerah (bengkak).
Dengan mengenali ciri-ciri fisik kerusakan memudahkan kita memilih yang segar
yang kualitasnya baik. Sehingga tidak perlu khawatir timbul alergi. (SR)
Jakarta, Maret 2000
Sumber : Seri Iptek Pangan Volume 1: Teknologi, Produk, Nutrisi & Kemanan
Pangan, Jurusan Teknologi Pangan - Unika Soegijapranata, Semarang
Editor : Budi Widianarko, A. Rika Pratiwi, Ch. Retnaningsih

Alkohol Memang Tak Berguna

Alkohol Memang Tak Berguna
Sering munculnya pemberitaan tentang tata-niaga "miras" (minuman keras)
setidaknya merupakan indikasi bahwa minuman beralkohol banyak dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Padahal sudah sering terungkap bahwa miras hanya akan
membuat mabuk peminumnya. Namun anehnya justru semakin banyak pecandunya.
Mungkin oleh kalangan tertentu mabuk-mabukan justru dianggap sebagai sarana
untuk unjuk "kegagahan" atau kejantanan. Namun, apakah ada "manfaat" dari
kebiasaan minum alkohol ?
Ethanol atau yang lebih dikenal luas sebagai alkohol merupakan salah satu contoh
dari senyawa non-esensial yang dikonsumsi oleh manusia. Makanan yang kita
konsumsi bukanlah sekedar kombinasi zat hidrat arang, lemak, protein, vitamin dan
mineral saja, tetapi ada ribuan senyawa lain yang terkandung dalam makanan dan
masuk ke tubuh kita, mekipun kadarnya sangat rendah. Senyawa-senyawa inilah
yang dikenal sebagai senyawa non-esensial.
Pada kasus alkohol, meskipun tubuh dapat mempergunakan sekitar 7 kalori per dari
setiap gram alkohol yang dikonsumsi, tetapi sebenarnya kalori dapat diperoleh dari
banyak bahan lain yang lebih berguna. Pada kenyataannya tidak ada satupun proses
biokimiawi tubuh yang membutuhkan alkohol (Eat for Life, 1992, Woteki & Thomas).
Demikian pula halnya dengan senyawa-senyawa cafein yang terdapat dalam kopi,
tea dan minuman ringan (termasuk minuman berlabel kesehatan yang sedang trendy
saat ini).
Minuman beralkohol telah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan
panjang peradaban manusia. Bangsa mesir kuno percaya bahwa bouza, sejenis bir,
merupakan penemuan Dewi Osiris dan merupakan makanan sekaligus minuman.
Anggur juga ditemukan oleh bangsa Mesir kuno dan dipergunakan untuk perayaan
atau upacara keagamaan dan sekaligus sebagai obat. Dalam perkembangan
selanjutnya, anggur dianggap sebagai minuman kaum ningrat (aristocrat) dan bir
adalah minuman rakyat jelata (masses). Di negeri kita juga banyak dijumpai produk
minuman tradisonal yang mengandung alkohol seperti tuak, ciu dan lain-lain.
Setelah melalui perjalanan sejarah yang amat panjang, barulah pada paruh
pertengahan abad 18 pada dokter di Inggris menemukan adanya efek buruk alkohol
terhadap kesehatan. Penemuan ini akhirnya melahirkan suatu peraturan yang
disebut sebagai Gin Act (1751).
Meskipun belum ada standar yang diterima secara umum tentang tingkat keamanan
konsumsi minuman beralkohol, namun secara sederhana peminum alkohol dapat
digolongkan ke dalam 3 kelompok (Eat for Life, 1992, Woteki & Thomas). Kelompok
pertama adalah "peminum ringan" (light drinker) yaitu mereka yang mengkonsumsi
antara 0,28 s/d 5,9 gram atau ekuivalen dengan minum 1 botol bir atu kurang.
Kelompok kedua adalah "peminum menengah" (moderate drinker). Kelompok ini
mengkonsumsi antara 6,2 s/d 27,7 gram alkohol atau setara dengan 1 s/d 4 botol bir
per hari. Kelompok terakhir adalah "peminum berat" (heavy drinker) yang
mengkonsumsi lebih dari 28 gram alkohol per hari atau lebih dari 4 botol bir sehari.
Indikator terbaik untuk efek minuman beralkohol adalah kandungan alkohol dalam
darah. Indikator ini sering dipergunakan oleh para polisi lalu-lintas di beberapa
negara untuk "menilang" para sopir yang mabuk. Ketika kandungan alkohol darah
mencapai 5% (5 bagian alkohol per 100 bagian cairan darah) maka si peminum akan
mengalami sensasi positif, seperti persaan relaks dan kegembiraan (euphoria).
Namun kandungan di atas 5%, si peminum akan merasa tidak enak dan secara
bertahap akan kehilangan kendali bicara, keseimbangan dan emosi. Maka tak heran
jika para pelaku pemerasan sering mendatangi korban dalam keadaan "setengah
mabuk" ini karena ia menjadi lebih "berani" gara-gara sudah "kehilangan" emosi.
Jika kandungan alkohol dalam darah dinaikkan lagi sampai 0,1 % maka si peminum
akan mabuk total. Kemudian pada tingkat 0,2% beberapa orang sudah pingsan. Jika
mencapi 0,3% sebagian orang akan mengalami coma, dan jika mencapai 0,4% si
peminum kemungkinan besar akan tewas.
Beberapa penyakit yang diyakini berasosiasi dengan kebiasaan minum alkohol
antara lain serosis hati, kanker, penyakit jantung dan syaraf. Sebagian besar kasus
serosis hati (liver cirrhosis) dialami oleh peminum berat yang kronis. Sebuah studi
memperkirakan bahwa konsumsi 210 gram alkohol - atau setara dengan minum
sepertiga botol minuman keras (liquor) setiap hari selama 25 tahun - akan
"menghasilkan" serosis hati.
Untuk kanker, terdapat bukti yang konsisten bahwa alkohol meningkatkan risiko
kanker di beberapa bagian tubuh tertentu, termasuk: mulut, kerongkongan,
tenggorokan, larynx dan hati. Alkohol memicu terjadinya kanker melalui berbagai
mekanisme. Salah satunya, alkohol mengkatifkan ensim-ensim tertentu yang mampu
memproduksi senyawa penyebab kanker. Alkohol dapat pula merusak DNA,
sehingga sel akan berlipatganda (multiplying) secara tak terkendali.
Peminum minuman keras cenderung memiliki tekanan darah yang relatif lebih tinggi
dibandingkan non-peminum (abstainer), demikian pula mereka lebih berisiko
mengalami stroke dan serangan jantung. Peminum kronis (menahun) dapat pula
mengalami berbagai gangguan syaraf mulai dari dementia (gangguan kecerdasan),
bingung, kesulitan berjalan dan kehilangan memori. Diduga konsumsi alkohol yang
berlebihan dapat menimbulkan defisiensi thiamin - komponen vitamin B-komplek
berbentuk kristal yang esensial bagi berfungsinya sistem syaraf. Jadi, sudah
sewajarnya jika konsumsi alkohol yang berlebihan haruus dihindari mengingat
berbagai bukti tentang efek buruk alkohol terhadap kesehatan telah banyak
terkuak.(BW)
Jakarta, Maret 2000
Sumber : Seri Iptek Pangan Volume 1: Teknologi, Produk, Nutrisi & Kemanan
Pangan, Jurusan Teknologi Pangan - Unika Soegijapranata, Semarang
Editor : Budi Widianarko, A. Rika Pratiwi, Ch. Retnaningsih

Jangan Gunakan Formalin untuk Pengawetan Pangan

Jangan Gunakan Formalin untuk Pengawetan
Pangan

Penggunaan bahan terlarang untuk mengawetkan produk pangan sampai hari ini
masih banyak dijumpai. Salah satunya adalah penggunaan formalin untuk
memperpanjang umur simpan tahu, dan bahkan disinyalir pula bahwa formalin
dipergunakan untuk mengawetkan daging ayam segar oleh sementara pedagang
(sumber: Muchtadi & Puspitasari, 1997). Hasil survei pada tahun 1993 yang lalu
menunjukkan bahwa di DKI Jakarta, 2 dari 7 pasar swalayan (29%), dan 8 dari 14
pedagang di pasar tradisional (57%) menjual tahu berformalin, dengan kadar 1,25
s/d 3,86 miligram per 100 gram tahu.
Formalin memang terbukti mampu memperpanjang umur simpan tahu, seperti
dibuktikan oelh hasil penelitian Winarno tahun 1978 berikut ini: perendaman dalam
larutan formalin 2% selama 3 menit saja, terbukti mampu memperpanjang umur
simpan tahu sampi 4-5 hari, sedangkan tahu yang direndam air hanya mampu
bertahan 1-2 hari. Yang menjadi masalah formalin bukan merupakan BTP - Bahan
Tambahan Pangan (food additive). Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
722/Men.Kes/Per/IX/88 formalin dilarang untuk digunakan dalam makanan maupun
minuman. Bahkan 84 tahun sebelum terbitnya peraturan di Indonesia tersebut,
penggunaan formalin dalam makanan atau minuman telah dilarang di Amerika
Serikat.
Mengapa penggunaan formalin dilarang ? Formalin adalah larutan 30 s/d 40%
formaldehid dalam air. Sebenarnya formalin lebih sesuai dipergunakan sebagai
antiseptik untuk membunuh bakteri dan kapang, terutama untuk menyucikan
peralatan kedokteran, dan mengawetkan sepsimen biologi, termasuk mayat
manusia. Berdasarkan berbagai penelitian disimpulkan bahwa formalin tergolong
sebagai karsinogen, yaitu senyawa yang dapat menyebabkan timbulnya kanker.
Padahal sudah menjadi kesepakatan umum di kalangan para ahli pangan bahwa
semua bahan yang terbukti bersifat karsinogenik tidak boleh dipergunakan dalam
makanan maupun minuman. Di Amerika Serikat prinsip ini dikenal dengan nama
Delaney Clause.
Sebenarnya beberapa alternatif untuk pengawetan tahu telah dikembangkan. Dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh IPB (Institut Pertanian Bogor) direkomendasikan
bahwa untuk mendapatkan umur simpan 5 hari atu lebih tahu dapt diawetkan dengan
pengasapan (24 jam), atau direndam dalam larutan garam 4% yang diasamkan
dengan asam cuka. (BW)
Jakarta, Maret 2000
Sumber : Seri Iptek Pangan Volume 1: Teknologi, Produk, Nutrisi & Kemanan
Pangan, Jurusan Teknologi Pangan - Unika Soegijapranata, Semarang
Editor : Budi Widianarko, A. Rika Pratiwi, Ch. Retna